Senin, 17 Juli 2017

Pengalaman perjalanan ke Bangkok dan Udon Thani, tgl 7-13 Juli 2017

Sebenarnya tour ini dimulai dari tgl 8 Juli, tetapi karena saya berbeda pulau dan harus kumpul di Jakarta, alhasil saya harus ke Jakarta 1 hari sebelum tgl 8 juli. 
* Tgl 7 Juli 2017 jam 5.51 subuh saya uda berada di pesawat menuju Jakarta, Hujan deras menemeni saya dalam perjalanan. Dengan seorang diri , saya berangkat menuju ke tempat impian...ceile.. Jam 7.20 uda sampai di Bandara Balikpapan, nga turun, jadi standby aja dalam pesawat (syukur) setelah pesawat diisi bahan bakar, pesawat pun terbang kembali menuju tujuan terakhir.Jam 9.35 sampai di Bandara Soetta, Jakarta, Setelah tanya supir blue bird, saya segera mencari penginapan s***** i** a******** .dengan harga yg sudah dibooking 245.000, ditambah waktu untuk keluar besok jam 7.30 pagi, saya menambah biaya 150.000 (hiks ) belum biaya taxi+airport tax+masuk parkir area penginapan, total 80.000 (hiks hiks ) mau nangis rasanya. haha...Dikampung blng my mother, still raining...huft...
*Tgl 8 Juli 2017 jam 8 uda sampe di terminal 2, khusus untuk keberangkatan luar negeri.diantar mini bus hotel. gratis (syukur) . Karena perut belum diisi, jadi cari sarapan dulu di sekitar terminal dengan harga fantasik.hehe.menu yang dipilih hanya nasi goreng+aqua botol kecil, habis 63.000. (haha) wes, yang penting kenyang aja. Jam 9.45 ketua rombongan tour kami akhirnya sampai juga di terminal 2 dan saya juga berkenalan dengan mereka, karena memang baru ini bertemu. Saya mendapat kartu nama juga. Jam 11.00 check in diluar. jam 12.20 check ini lg didalam. Dari pintu masuk luar terminal 2, uda check in, ini check in lagi.. huft...Ada kejadian, shampo dan aqua yang baru dibeli, disita petugas. Karena ini baru kali pertama, saya berangkat keluar negeri, barang cair lebih dari 100 ml, harus masuk bagasi. Saya hanya anak backpacker , yang nga butuh bagasi lagi, jadi shampo dan aqua itu harus direlakan diambil petugas bandara. pengalaman...Jam 13.40 uda masuk pesawat, setelah check ini hampir 4 kali...huft...Estimasi sampai Bandara Don Mueang,Bangkok sore sekitar 3 jam 20 menitan. Akhirnya,jam 5.15 sore sampai juga di Bandara Don Mueang. Ngantri dulu di bag.Imigrasi yang antriannya kayak antri isi bensin. panjangnya minta ampun. Turun ke lantai bawah  untuk ambil bagasi teman2 tour sekitar jam 18.20 .Selesai mengambil barang2 bagasi, kami diabsen dulu, siapa tau ada yang ketinggalan atau ada yang masih di WC. Tour guide kami datang juga menjemput kami. Mr.Ken, beliau dipanggil, orang Thai asli tetapi fasih berbahasa Indonesia,Kami dibawa ke suatu tempat, seperti tempat pusat para agent travel , anggota tour yang baru datang menginjak bandara don Mueang wajib dikalungi bunga oleh putri Thailand tanda penyambutan oleh tuan rumah.tidak lupa difoto juga.Kami diantar untuk segera menaiki bus travel yang sudah menunggu.Sekitar jam 19.45 kami dibawa ke restoran yang bernama Ten ten suki untuk mengisi perut yang keroncongan.hehe.Ceritanya neh mau puasa uposatha, tapi karena perjalanan yang cukup melelahkan, tidak jadi puasa deh.hehe. Setelah makan malam, kami dibawa ke pasar Asiatique, pasar yang dekat sungai.


Sekitar jam 21.00 kami sampai juga di pasar tersebut. lumayan jauh juga dari tempat makan, menuju ke pasar itu.belum lagi macet.Bangkok ternyata bisa macet juga y.hehe.Di sepanjang perjalanan, saya mendengar chanting saranagamam patha di salah satu vihara yang berada di pinggir jalan, pakai Toa bok, dikiraiin mesjid lagi adzan,Lupa kalau disini Bangkok.. hehe. Belanja baju kaos disana sama makanan ringan untuk dana kepada para bhikkhu yang berpindapatta di sekitar vihara wat bowon.(harga baju anak2 kecil rata2 200 baht), Sekitar jam 23.30 kami sampai juga di Chada hotel. masuk kamar, siapiin baju ,mandi langsung tidur.....zzzzzz...
*Tgl 9 Juli 2017 jam 4.30 wake up call. Agenda pagi buta ini kami akan berdana kepada para bhikkhu yang melakukan pindapatta di sekitar Wat Bowoniwet temple, Jam 5.35 akhirnya kami sampai juga di vihara ini. jam 7.10 kami kembali ke hotel untuk bersih2 dan sarapan. Perasaan happy, terharu, mencuat ke permukaan...nga menyesal datang kesini dari kampung nan jauh....
 jam 9.08 kami masuk bus travel lagi, siap2 mau berkunjung ke tempat pusat batu2 permata seperti berlian, batu safir,intan,dll...harganya wowwww....jadi cuma bisa lihat doank.hehe ditempat itu juga nga boleh ambil foto, Warning....Jam 11.00 kami dibawa jalan ke tempat pusat pembuatan tas, dompet  kulit asli. jadi disana diberikan beberapa contoh perbedaan, mana kulit asli dan kulit yang imitasi.Untuk harga fantastis juga. hehe Jam 11.30 pergi makan siang . Jam 13.00 kami kembali ke Wat bowoniwet,untuk melakukan dana bunga tanda mulainya masa vassa untuk para bhikkhu. Dikabarkan ada Raja yang datang untuk melakukan dana bunga juga. Anak mendiang Raja Bhumibol.Jadi nga heran, hampir jalanan di sekitar vihara, ditutup dan dijaga pasukan kerajaan dan kepolisian.






  Bunga-bunga dimana-mana...Sebelum melakukan dana bunga, kami diundang Bhante Dhammajato untuk beristirahat sambil ngobrol santai di kuti beliau. Beliau merupakan bhikkhu dari STI yang menghabiskan masa vassa di bangkok. Seru juga dengariin bhante berbicara, yang disisipi Dhamma. Terima kasih bhante, atas wejangan Dhamma yang walaupun singkat tapi sangat berguna, dan gulali khas Thai.hehe
Jam 5.15 sore, kami diberi waktu duluan untuk melakukan dana bunga, dengan ijin dari Bhante Dhammajato, karena beliau tahu kalau kami akan berangkat lagi ke Udon Thani, mengingat waktu untuk mulai dana bunga ini, agak telat dari waktu yang telah ditentukan.
Segeralah kami bergegas menuju bus travel untuk langsung menuju bandara. Jadi saya melihat pemandangan dimana semua aktivitas warga di stop untuk sementara karena rombongan Raja akan melewati jalan tersebut. Lampu hijau tidak berfungsi untuk sementara.hehe. keren y jadi Raja.hehe.Sekitar jam 19.00 kami tiba di Bandara terminal 2 untuk penerbangan domestik. Sangat jauh perjalanan dari pintu masuk check in bagasi menuju check in di pintu gate 51.Mungkin ada 2 km ....huft...sekitar jam 20.30 kami berangkat menuju Udon Thani. Sampai jam 22.05 kami sampai juga di Bandara Udon thani, entah apa nama bandaranya.hehe Sepi bok bandara ini. Petugas bandara aja cuma kelihatan 1-2 orang aja. Lanjut lagi naik bus travel untuk nuju hotel Grandsiam. Sekitar jam 23.00 kami tiba di hotel Grand siam yang besarnya minta ampun, parkiran luasnya minta ampun. tapi sepi kayak kuburan. Apa mungkin ini uda larut malam. Entahlah. Yang jelas, orang2 uda pada tidur nyenyak, kami masih sibuk mengangkut barang, memilih kamar mana, belum mandi juga. lengkaplah.hehehe
*Tgl 10 Juli 2017 wake up call jam 5 subuh. Mata masih berat untuk kebuka. kayak nda tidur aja.Agenda pertama di Udon Thani  pagi ini menuju Wat phu pa deng, Vihara tempat Luangpho Lee menghabiskan masa vassa. Karena kami sampai disana jam 6.45 , itu menandakan keterlambatan kami untuk melakukan dana kepada bhikkhu hutan yang berpindapatta. Para bhiikhu hutan sudah memulai makan pada saat kami baru tiba disana. tapi itu tidak buat kami sedih gitu aja, kami tetap melakukan dana kepada murid senior Luangpho Lee. Karena Luangpho Lee juga sudah tua, beliau sudah beristirahat di kuti beliau pada saat kami tiba di Wat Phu pa deng. 


Di sekitar wilayah Wat Phu Pa Deng, ada 1 vihara yang masih dalam tahap pembangunan. Vihara ini terletak diatas gunung. Jadi kami bersama-sama menaiki gunung ini, melintasi hutan.Kanan kiri mata hanya melihat semak belukar,pohon bambu, tapi jalanan disana mulus, tidak ada lobang2nya. Bagus untuk berjalan kaki. Tiba di vihara yang tidak tahu namanya, kami menaiki lantai paling atas. Begitu nyaman saat tiba diatas vihara. Angin yang kencang, udara yang sejuk. Mata yang mulanya mengantuk, sekarang terbuka lebar dengan menikmati pemandangan sekitar.it's very cool.....
Selesai dari Wat phu pa deng, kami lanjut menuju ke vihara Ajahn Wanchai. Dengan nama vihara Wat Phu Sangkho. Jam 9.30 kami jalan lagi. Bilang supir bus, sekitar 1 jam sampai di vihara tersebut,Jalan menuju Wat Phu Sangkho berkelok2, kayak ular gitu.dan tour guide kami mengatakan disini banyak ular kobra, jadi tidak banyak bhikkhu yang tinggal di wat phu sangkho. Jam 10.30 tepat kami sampai juga di vihara wat phu sangkho. Murid beliau menyampaikan jika ingin bertemu dengan ajahn Wanchai, bisa tapi jam 12.30 beliau baru bisa menemui kami. Karena beliau masih bermeditasi.Jadi sembari menunggu Ajahn wanchai keluar dari kuti, sebagian dari kami melakukan meditasi duduk di dhammasala.suasana yang tenang di vihara ini cocok untuk meditasi, tapi saya entah kenapa hany bisa bertahan 45 menit saja.hehe. Disudut kiri dhammasala ada patung lilin Luangta Mahaboowa, yang mirip sekali dengan aslinya, sampai2 tato yang ada di tangan luangta mahaboowa pun ada di patung tersebut.Vihara ini walaupun termasuk kecil, tapi sungguh nyaman, saya suka tempat ini , begitu dalam hati saya berucap...



Kami diberi buku juga yang berjudul "Fighting for freedom within by Ven.Ajahn Wanchai" Pada saat kami menunggu Ajahn Wanchai keluar, ada beberapa warga Thai yang datang berkunjung juga untuk melakukan dana kepada beliau. Karena para bhikkhu hutan hanya makan satu kali saja, kami memberikan catupatthaya dan sanghadana saja.Ajahn Wanchai akhirnya keluar juga dengan waktu yang telah dijanjikan , jam 12.30 tepat. Beliau menanyakan saya yang menggunakan gantungan card name dgn bahasa thai yang artinya "kamu dari mana?"dan saya dengan malu2 menjawab "i'm from indonesia , luangpho"...Ajahn wanchai memberikan wejangan Dhamma seperti ini jika ditranslate dari bhs Thai " sekalipun dokter hebat, jika jasmani ini sakit, dia juga akan pergi ke dokter yang lain. semua manusia tidak luput dari sakit dan tua. tidak peduli kamu orang Thai atau orang Indonesia, kamu juga pasti akan sakit dan tua. mumpung masih sehat,masih muda, gunakan waktu ini untuk mempraktikan meditasi dimanapun berada.hanya diri sendiri yang mampu mempraktikkannya, kita tidak bisa mengharap orang lain untuk kebijaksanaan kita sendiri."mantaf...hehe...satu kalimat dari Ajahn Wanchai sebagai penutup "praktikkan meditasi sekarang juga!"...dan Ajahn Wanchai langsung masuk kamar kuti lagi.hehe. jauh2 pergi kesini, mendengarkan wejangan Dhamma dari sosok praktisi yaitu...nga jauh2 dari meditasi.hehe. Kami tidak sempat mengambil foto beliau, karena di dalam vihara ini sebenarnya tidak diperkenankan juga, kami baru taunya setelah mengambil foto, hehe. jadi kami hanya foto di sekitar vihara saja, melihat murid2 beliau menyapu halaman sekitar vihara. Ingat ceritanya Ajahn Chah...yang selalu menyuruh menyapu dan menyapu...hehe. 
Sekitar jam 3 sore kami menuju ke vihara luangpho Canrian. beliau merupakan teman seperjuangan Luangta Mahaboowa.Jadi beliau juga sesepuh bhikkhu hutan yang masih hidup sampai sekarang ini.Di vihara yang bernama Wat Tham Sahai ini juga tidak diperbolehkan mengambil gambar. jadi hanya disimpan dalam benak masing2 saja. tapi di sekitar luar vihara, ada beberapa kuti yang sempat saya abadikan.

Wat Tham Sahai ini merupakan vihara goa. Goa yang asli ini isinya rupang2 Buddha, Foto2 para Guru seperti Ajahn Mun Bhuridatto, Ajahn Sao Khantasilo, foto Raja Bhumibol masih muda. Didalam vihara ini sungguh teduh.agak gelap,dan kebetulan juga memang mau hujan.hehe.Sudah banyak umat yang menunggu Ajahn Canrian.Kami berencana jam 4 sore, jika Ajahn belum keluar juga dari kuti, kami akan menitipkan dana ini kepada murid beliau. Tetapi alangkah kagetnya kami, jam 4 kurang 5 mnit, Ajahn Canrian keluar dengan menggunakan kursi roda dan langsung membuat kopi di belakang, dan segera duduk di tempat beliau didepan. Dengan gaya yang menurut saya, "nyentrik" (maafkan saya) beliau duduk dengan gaya di warung kopi, beliau sungguh buat saya takjub. ini seperti cerita dari murid Ajahn Chah yang menceritakan ada beberapa bhikkhu hutan yang gaya aslinya nyentrik , tidak mengada2, memang apa adanya. Dan akhirnya, saya bertemu juga dengan yang diceritakan di buku.hehe...sungguh pengalaman yang tak terlupakan.Ajahn Canrian, tertawa lepas pada saat berkata (dlm bhs thai )" orang2 kaya ini membuat para bhikkhu kebingungan, jika berdana bisa gila2an, tetapi jika disuruh menjadi bhikkhu, tidak ada yang mau, hehe" kebetulan ada umat yang berdana gong .jadi ajahn berbicara seperti itu. Blessing di vihara ini lucu. permen dilempar kemana2 dan umat berebutan mengambil permen2 yang dilempar ini.hehe, padahal mampu beli permen 5 pak smpai 1 dos, tapi entah kenapa pada saat blessing permen yang dilakukan di vihara ini , orang pada berebutan untuk mengambilnya.hehe.
Jam 5 sore kami menuju ke vihara Luang pho Bun Peng dengan nama Wat Tham klong Pen.Di sekitar wilayah Wat Tham Klong Pen, ada musium Ajahn Khao Analayo.Tapi pada saat kami kesana, musium itu sudah tutup. karena ada batas waktu berkunjung Ternyata Luangpho Bun Peng merupakan murid dari Ajahn Khao Analayo. Pada saat kami tiba disana, Luangpho Bun Peng sakit karena beliau juga sudah berusia senja. jadi beliau hanya di ranjang saja. kami melihat dari balik jendela kaca, yang menerima dan menyambut kami samanera muda. Semoga luanpho bisa sehat kembali  sadhu3x...Jadi hari ini tgl 10 Juli kami sudah berkunjung ke 4 vihara. yang mana 2 dari Luangpho sudah tua dan sakit2an, semoga saja beliau-beliau bisa sehat kembali seperti sedia kala,

Lanjut lagi cerita perjalanan besok tgl 11,12 dan 13 Juli. Sampai disini, cerita pengalaman saya sewaktu berada di Bangkok dan Udon Thani. Semoga para ajahn, para guru masih mampu mengajarkan Dhamma kepada kami yang walaupun mengalami kelapukan jasmani, semoga Dhamma tetap lestari.sadhu3x...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar