Selasa, 18 Juli 2017

Pengalaman perjalanan ke Bangkok dan Udon Thani, tgl 7-13 Juli 2017 (II)

Continued
*Tgl 11 Juli 2017, agenda di hari ke2 ini menuju Wat Pa Na Koon , vihara tempat Luangpho Bun Mee, tetapi ada info dari umat sekitar kalau Luangpho Bun Mee sudah menyerahkan vihara ini kepada murid senior beliau yang bernama Luangpho San. Luangpho San juga sudah sesepuh di vihara tersebut. Jam 4.25 dini hari uda siap2 di bus travel menuju Wat pa na koon.mata masih mengantuk, Jam 7.15 akhirnya sampai juga di vihara Luangpho San.Sebelum kami berdana, saya dan fotograph vihara dhammacakka  yang bernama ko hengky, mengejar para ajahn untuk mengambil gambar pada saat beliau2 berpindapatta. Ini adalah pengalaman yang tak terlupakan. Kira-kira perjalanan menuju ke rumah2 warga sekitar 1-2 km. Jika tidak mempunyai stok oksigen, jangan mencoba untuk mengikuti para ajahn berjalan kaki. karena sangat dibutuhkan stamina yang kuat, mulai dari paru2 dan kaki.hehe.Setelah para ajahn selesai pindapatta, salah satu murid luangpho san mengajak kami untuk menaiki mobil pengangkut makanan. karena saya perempuan sendiri disini, saya menanyakan kembali kepada beliau, apakah tidak apa2 saya ikut disini (dalam bahasa inggris). Bhikkhu tersebut mengatakan itu tidak masalah, bhikkhu tersebut fasih menggunakan bahasa inggris.sayang, saya tidak menanyakan nama beliau.hehe.Hanya butuh waktu 5 menit saja untuk sampai kembali ke vihara. duduk di mobil bak terbuka tanpa keamanan, hanya memegang dinding pintu belakang saja, itu membuat adrenalin sedikit naik...jika ada tanjakan atau lubang di jalan, selesai si metta.hehe.Setelah kami selesai berdana, kami diajak untuk makan bersama di bawah dhammasala. Walau viharanya tidak termasuk megah, tetapi vihara ini sangatlah luas. Sungguh membuat diri ini takjub juga.Luangpho San sudah menginjak usia 87 tahun. Beliau memberi sedikit wejangan Dhamma kepada kami,yang seperti ini " Hanya diri sendiri yang mampu belajar,mempraktikkan Ajaran Sang Buddha, berbagai banyak guru,luangpho yang mengajarkan Dhamma, tetapi jika orang tersebut tidak mempraktikkan, tidak mengikuti petunjuk yang diberikan, itu sama saja sesuatu yang percuma. jadi, praktikkan meditasi, inti ajaran Sang Buddha" Sadhu3x luanpho....


Rute ke2 menuju ke vihara Luangpho Utai Dhammavaro, yang bernama Wat pu Ya U,Sekitar jam 9 kurang 15 menit kami sudah mulai jalan menuju kesana.Vihara ini berada diatas gunung. karena medan jalan agak terjal dan licin penuh lumut, kami hanya diantar dibawah. Dan kami berjalan kaki untuk sampai keatas. Kanan kiri penuh dengan pohon dan batu2 besar. Konon ceritanya, Ajahn Mun Bhuridatto menghabiskan masa vassa beliau di hutan ini. WOW...


Sekitar jam 10.30 kami tiba di vihara Luangpho Utai. Keren juga viharanya,walaupun diatas gunung dan tertutup oleh rimba.Kata tour guide kami, vihara inilah vihara yang terjauh di Udon Thani.

Kebetulan Luangpho Utai masih di kuti, jadi kami bisa bertemu dengan beliau, Beliau termasuk orang yang penuh energi disaat usianya sudah tidak muda lagi.Luangpho berusia 74 tahun.Luangpho Utai sangat lincah dari tutur katanya, maupun dari gerak fisiknya. Walaupun beliau memberikan wejangan dengan bahasa thai, beliau berusaha untuk membuat kami mengerti akan Dhamma yang beliau utarakan. Beliau sering mengulang kata2 seperti Loba,Dosa,Moha, dan menunjuk langsung ke arah dada beliau. Tour guide kami ada mengartikan sedikit kata2 beliau seperti " Hati-hati dengan Loba,Dosa,dan Moha, mereka itu adalah kotoran dalam Batin. Kalian harus terapkan Sati-sampajanna,dimanapun berada. Kalian harus memunculkan aloba,adosa,amoha, kalau kalian mau ke sugati,banyak macam sugati, ada tusita,tavatimsa.Kalau tidak kalian akan pergi ke niloka...Saya juga sempat memberikan pertanyaan kepada beliau, sayang beliau tidak bisa menggunakan bahasa inggris. jadi beliau mencampur dengan bahasa pali. Walaupun dengan bahasa Thai, yang saya tidak pahami, saya mengajukan pertanyaan dua kali kepada beliau, saya menjadi haus pertanyaan pada saat di hadapan beliau.Untung masih ada bahasa pali disisipkan beliau, jadi saya mengerti sedikit2, dan mencoba memahami apa yang beliau utarakan dalam bahasa thai. Sorot mata beliau pada saat menjelaskan kepada saya, sangat teduh. seakan-akan beliau tahu dan yakin kalau saya mencoba untuk memahami,menggali  lebih dalam Dhamma yang beliau jelaskan. Beliau juga mengacungkan kedua jempol kepada saya, dan membuat anggota tour yang lain menjadi kaget. Saya masih penasaran dengan beliau. Luanpho, semoga luangpho senantiasa sehat,panjang umur,dan cita2 luhur luangpho tercapai di kehidupan ini.

the best moment that i ever had....
Kami pun pamit, dan Luangpho menyuruh kami untuk memberikan hormat dan namaskara kepada Guru,Sang Buddha sebelum pulang. Sadhu Luangpho.
Rute ke3 menuju vihara Luangpho Inthawai, yang bernama Wat Pa Na Kham Noi.Setelah makan siang kami menuju kesana, Sekitar jam 15.30 kami sudah tiba di Wat pa na kham noi. Pintu masuk menuju vihara ini diawali dengan pohon2 besar. seperti pohon ulin, pohon beringin. Vihara ini termasuk vihara paling megah yang saya lihat di Udon Thani. Begitu megah dan WAH...



Luangpho Inthawai ada dikuti. setelah memberikan dana kepada beliau, kami ditanyai beberapa pertanyaan yang sudah diterjemahkan oleh bhikkhu muda dari indonesia yang bernama peter. Bulan Mei lalu Luangpho Inthawai datang berkunjung ke Indonesia, dan memang diundang di beberapa kota seperti Jakarta dan Medan. Luangpho bertanya kami berapa hari disini, kepala rombongan pun menjawab 5 hari saja, dan Luangpho Inthawai tertawa, "kenapa hanya 5 hari saja, saya di Indonesia, 10 hari..hehehehe.Luangpho Inthawai merupakan murid senior dari Luangta Mahaboowa. Setelah 1 jam dikuti, kami pun mohon pamit. Cuaca diluar sangat mendung tanda mau hujan. Dan ternyata benar , kami diguyur hujan yang sangat deras saat menuju vihara yang bernama Wat Pa Pu Khon.Vihara beratap warna Biru langit diatas gunung.Sekitar jam 16.30 kami sampai disana.


Didalam vihara ini terdapat rupang Sang Buddha dengan posisi Parinibbana dengan ukuran raksasa. WOW. Bus tidak bisa mengantar kami sampai didepan vihara, jadi kami naik mobil strada triton yang disana bernama sing taew. Setelah asik berfoto ria, kami pun pulang, karena sudah mau malam. Jam 9 malam baru bisa makan malam, karena jarak dari vihara Pa Pu Khon dengan pusat kota lumayan jauh....

*Tgl 12 Juli 2017 jam 5.09 dini hari kami sudah di bus.Rute pertama hari ini menuju Vihara Luangta Mahaboowa yang bernama Wat pa Baan Taad.Sekitar jam 6.05 kami sampai divihara ini. Pekarangan vihara ini juga sangat luas. Ditengah2 lingkaran ada tempat kremasi Luangta Mahaboowa. 

Seperti kemarin lagi, kami mengejar para bhikkhu untuk berpindapatta, hanya saya berdua dengan ko hengki lagi. sedangkan yang lain standby di tempat yang sudah disediakan.Jarak dari vihara menuju rumah2 warga lumayan jauh. sekitar 3 km. kami menempuh dengan berjalan kaki. Betis seperti tertarik.hehe.Tapi tetap memberikan pengalaman yang tidak akan didapat di Indonesia.hehe. Didalam kompleks vihara ada kuti , kamar terakhir Luangta Mahaboowa menghembuskan nafas terakhir,Tempatnya sangat indah untuk ukuran rumah kayu , dengan model minimalis,dari ulin dan marmer.
Setelah memberikan dana kepada murid senior Luangta Mahaboowa yang bernama Ajahn Sudjai Dantamano, kami pun melihat daerah2 sekitar dan saya sempat merekam video suasana tenang di vihara ini. 
Sekitar jam 11.15 kami sampai di propinsi Nangkhoi ,daerah perbatasan Laos dan Thailand. Jadi lumayan jauh juga jaraknya.Kami menuju vihara yang berisikan rupang Buddha yang terbuat dari emas hampir 93%. 

Lanjut dari vihara ini , sekitar jam 13.00 hujan deras lagi, kami pergi untuk makan siang di daerah provinsi Nangkhoi. Pada saat hujan deras begini, pikiran ini langsung membayangkan kalau dihutan, para bhikkhu2-nya bagaimana ya, dengan jubah 1 pasang, payung kain , huft. betapa kerasnya hidup seorang bhikkhu hutan.
Hujan sudah mulai agak reda, mata ini mulai mengantuk. Kami sampai di pasar Laos-Indo-Thai untuk berbelanja oleh-oleh. Lanjut belanja , kami dibawa ke tempat wisata yang bernama Salakukoi. Banyak patung2 raksasa disana.
Jam 16.45 sore kami lanjut lagi menuju Vihara yang bernama Wat Bodhi Somphon. Vihara ini merupakan vihara tempat bervassa Luangpho Camsi.Vihara ini berada di pusat kota, Jadi rute untuk Vihara hutan yang terakhir di Wat pa baan taad, Kapan lagi bisa kesana....Di sekitar wilayah Wat Bodhi Somphon  terdapat bangunan Stupa besar keemasan yang berisi rupang Sang Buddha, rupang Ajahn Mun,Ajahn Sao, Ajahn Dhammachedi, dan Luangpho Camsi, beserta Reliks2 beliau.

Didalam stupa keemasan itu, dilantai 3 ada reliks gigi Sang Buddha, tetapi kita tidak bisa melihatnya, karena ditempatkan agak tinggi.hehe
Kami juga diberikan buku biography Luangpho Camsi, yang bertuliskan bahasa Thai. hehe.jadi lihat gambarnya saja.hehe.Selesai dari vihara ini, kami pergi makan malam di pusat kota Udonthani. Karena jam 22.00 kami akan berangkat kembali ke Bangkok. Jam 21.01 masih menunggu di bandara,mata mulai berat....Sekitar jam  22.30 kami sampai juga di bandara Don Mueang,Bangkok.langsung menuju hotel, untuk beristirahat. Karena besok pagi, kami akan pergi ke Vihara Sangharaja dan berbelanja di Platinum mall. Besok tgl 13 juga hari terakhir di Bangkok.
*Tgl 13 Juli jam 5 subuh, saya sudah membersihkan diri. Karena jam 6 kami akan pergi berdana di Vihara Sangharaja yang bernama Wat rajabhopit. Sampai disana sekitar jam 7.45 .Tapi karena Sangharaja sakit, jadi murid beliau yang mewakili.

Jam 8.41 kami menuju hotel kembali untuk sarapan dan bersiap-siap karena jam 9.30 kami akan check out dari hotel . Singkat cerita, belanja saja.Sekitar jam 5.15 kami menuju Bandara Don Mueang,Bangkok. Sampai disana jam 6 sore, hujan deras lagi. Ada Bhante Dhammajato yang menemani kami. jam 21.05 pesawat boarding, delay 15 menit dari jadwal. Sekitar jam 00.30 sampai di Bandara Soetta,Jakarta.Perjuanganku belum selesai, karena saya harus ke Terminal 1 A untuk berangkat kembali ke kampung halaman.Jam 1.05 dini hari, akhirnya sampai juga di Jakarta, segeralah diri ini mencari shelter bus untuk diantar ke terminal 1A, Jam 5.05 sudah masuk pesawat menuju kampung nan jauh dimato. Jam setengah 10 pagi sampai juga. Bye2 Udon Thani, tetaplah menjadi pulau para Arahat.Jangan berubah,biarkan jantung Dhamma tetap lestari disana.Semoga berkat jasa-jasa kebaikan yang saya lakukan di daerah Bangkok dan Udon thani melimpah kepada papa,mama,sanak keluarga,semua para samana yang sedang berjuang, dan semua mahluk tanpa terkecuali semoga berbahagia, dan untuk diri ini, semoga cita-cita luhur saya tercapai di kehidupan ini. Sadhu sadhu sadhu...

Sekian cerita perjalanan di Bangkok dan Udon thani yang saya jalani sendiri.Banyak pengalaman yang akan saya simpan dan saya kenang untuk waktu yang lama. My trip my adventure....


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar